Jumat, 11 Maret 2011

Gaji perawat yang super murah

Setelah lulus kuliah dan mencari kerja, pertanyaan yang sering diajukan orang kepada kita adalah apa yang kamu cari dari pekerjaanmu? Kamu minta gaji berapa ? Bingung menjawabnya bukan !!!!, kalau dijawab cari uang nanti dibilang "matre" kerja kok cuma mau dapat duit.  Karena rasa idealisme yang masih panas didada dengan bangga banyak yang menjawabnya "saya mau cari pengalaman dengan ilmu yang sudah saya dapat dikampus".

Itulah sebuah fenomena yang banyak ditemui dan menguji kemampuan perawat dalam memasuki dunia kerja. Jawaban idealis inilah yang dimanfaatkan dan menyenangkan bagi sebagian orang untuk meraup keuntungan dari tenaga profesional perawat yang murah dan bisa ditawar untuk memajukan usaha individual dalam bidang kesehatan.  Mungkin setelah beberapa bulan lulus belum dapat pekerjaan sebagian perawat ada yang mau bekerja dengan gaji berapapun asal cukup untuk makan, bayar kos, pulsa dan beli baju dipasar walaupun harus mematuhi seribu peraturan yang mengekang dan merugikan perawat.

Bahkan rekan-rekan didaerah rela digaji 150 ribu perbulan menjadi tenaga sukarela di puskesmas pembantu atau induk asal nanti bisa diangkat menjadi PNS, yang dalam hal ini memerlukan kurang lebih 4 atau 5 tahun masa pengabdian, berarti setelah 5 tahun kedepan perawat baru  mendapat gaji di atas satu juta yang diberikan negara. Ada juga yang mendapatkan gaji besar tapi harus melepaskan jilbab atau harus berdandan dengan lipstik yang mencolok atau ijazah asli yang dijadikan jaminan dengan perjanjian-perjanjian diatas kertas bermaterai. Sudah menjadi rahasia umum, sebagian perawat yang orangtuanya ber duit banyak mencoba jalan pintas untuk anaknya jadi PNS dengan mengeluarkan uang ratusan juta rupiah. Dalam hal ini berarti perawat tersebut harus bekerja selama kurang lebih 10 tahun dan semua gaji yang diterima untuk mengembalikan modal orangtuanya. Namun tidak semua seperti itu, banyak perawat yang bisa lulus murni menjadi PNS dan mampu membantu memenuhi kebutuhan orangtua dan dirinya bahkan lebih dari cukup.
 
Sebenarnya apa yang salah???
Apakah pendidikan, masyarakat, pemerintah atau perawat itu sendiri...???
Menurut saya kesalahan itu adalah karena kita kurang bersyukur dengan nikmat yang diberikan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Coba renungkanlah, kesehatan adalah salah satu nikmat yang paling berharga. Perawat diberikan pengetahuan tentang kesehatan bagaimana menjaga, mencegah, mengobati dan merawat agar sehat bahkan membantu kesehatan orang lain. Kelalaian kita bersyukur menyebabkan profesi perawat banyak didera masalah yang sulit dicari ujung permasalahan dan penyelesaiannya.

Marilah rekan-rekan semua kita ikhlaskan yang sudah terjadi karena itu adalah takdir, perbaiki kesalahan,  syukuri nikmat yang telah diberi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan tetaplah membantu orang lain untuk mendapatkan kesehatannya.

Semoga Bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar